Laman

Selasa, 13 September 2011

trotoar


Dibalik Indahnya Trotoar Kota Semarang

 
Jalan pahlawan kota Semarang dapat di katakan merupakan icon dari Jawa Tengah ,yang di situ terletak kantor pemerintahan Provinsi Jawa Tengah ( istilah: Gubernuran). Dalam perkembanganya Jl. Pahlawan merupakan tempat nogkrong masyarakat semarang di malam hari, terutama anak muda, dengan berbagai komunitasnya masing2. Kota semarang mulai tahun 2010 mulai berbenah untuk mempercatik kota, dimulai dari Jl. Pahlawan yaitu dengan penataan trotoar, median jalan. Penataan trotoar dilanjutkan di kawasan  Simpang Lima, Kawasan Tugumuda, Jl. Pemuda ( balai kota) dan jalan2 strategis lainya. Sebenarnya dari pembangunan trotoar Jl. palawan tersebut kalau kita jeli melihat banyak pertanyaan di benak kita. Pertanyaanya adalah sudah benarkah pembangunan trotoar tersebut??

 
  •    Trotorar Jl. Pahlawan
FUNGSI UTAMA trotoar adalah: memberikan pelayanan kepada pejalan kaki sehingga dapat meningkatkan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan pejalan kaki.  Fungsi lain trotoar adalah memperlancar arus lalulintas, karena tidak teganggu oleh pejalan kaki, dan ruang bawah trotoar juga dapat digunakan untuk penempatan utilitas kota.
Lebar trotoar rata-rata 2-3 meter, kalau siang hari sedikit sekali ada pejalan kaki yang lewat. berbeda ketika malam hari  puncaknya adalah malam sabtu dan malam minggu, jalan pahlawan kok jadi tambah maceet?? trotoar ini untuk pejalan kaki atau untuk nongkrong?  Pertanyaan lain adalah kebutuhan ruang  terbuka publik sangat mendesak. Solusinya adalah  Pemkot dapat memaksimalkan salah satu taman2 kota di buat semenarik mungkin, sehingga masyarakat tidak berkumpul di taman2 tersebut. Dan perlunya pengadaan lahan baru yang strategis untuk taman2 kota lagi ( Taman aktif).

  •   Pemilihan material trotoar jl, Pahlawan & sekitarnya.
Menurut buku pedoman Petunjuk Perencanaan Trotoar oleh Direktorat Jendral Bina Marga, memang memperbolehkan penggunaan cor beton . Dasar pertimbangan adalah ketergantungan Kota Semarang terhadap mesin pompa air, dan pertimbangan lainya adalah kalau terjadi hujan Kawasan Simpang lima merupakan salah satu langganan banjir.  

Kondisi sekarang adalah trotoar sepanjang sepanjang jl. Pahlawan (di ikuti oleh jalan2 yang lain) menggunakan cor beton bertulang dengan finishing keramik. solusinya adalah Alangkah baiknya menggunakan material paving blok, dengan pertimbangan dapat menyerap air, mudah perawatan /penggantianya, dan warnanya juga tidak kalah menarik. Selain itu paving juga bisa di kombinasi dengan grass blok, sehingga manfaat resapan dapat maksimal. solusi lainya adalah penambahan pompa2 air dan normalisai saluran (yang sekarang kurang maksimal) sehingga banjir dapat di hindari.
  
 
  •    Trotoar Taman kota taman Mentri Supeno (Taman KB).
Fungsi utama taman kota adalah sebagai lahan terbuka hijau, ekologis, sarana rekreasi, interaksi sosial dan estetika.

Dalam perkembanganya taman KB dan Simpang lima di gunakan untuk semestinya, di sepanjang trotoar di sediakan beberapa Shelter pedagang, kalau di hitung2 luasan shelter pedagang kaki5 kurang lebih 10% dari luasan tamanya sendiri, (padahal pedagang itu sebagai pelengkap saja andaikan tidak ada tidak masalah)???. Dengan pemberian shelter pedagang tersebut pemeritah bisa dikatakan diskriminatif, yaitu pertama memeberikan hak orang lain (pejalan kaki) untuk kegiatan berdagang, kedua seharusnya siapa saja boleh berdagang di situ? (kecuali di situ tidak ada pedagang). Seharusnya pemerintah sebelum membangun sudah menyediakan tempat relokasi untuk mereka ( pedagang kaki 5). solusi yng lain adalah membuat konsep olahraga, wisata, sambil berlanja. jl. Pahlawan minggu pagi untuk kegitan olah raga bersepeda (car free day), jalan di sekeliling taman KB di tutup untuk kegiatan berdagang, parkir dapat memanfaatkan jalan dari arah pandanaran dan dari Karyadi.

Pembangunan Kota secara instan tanpa perencanaan dan pengetahuan yang matang, maka akan menimbulkan permasalahan2 baru. Sudah seharusnya kita dalam merancang untuk memenuhi fungsi2 utama terpenuhi terlebih dahulu, baru fungsi2 lainya (visual). Buku2 pedoman dan petunjuk hendaknya bukan hanya untuk mengisi rak2 buku di perpustakaan. Semoga kedepan Kota semarang menjadi benar2 setara dengan kota lain sesuai motonya sekarang “ semarang setara”.